1. Balaputradewa
Balaputradewa adalah salah satu tokoh dalam sejarah nusantara yang
berpengaruh. Pengaruhnya tidak hanya di wilayah Asia bagian tenggara
saja, melainkan hingga ke Daratan India. Ia adalah seorang raja yang
telah memberikan sebuah gambaran tentang politik dan diplomasi
internasional, sehingga mampu mengantarkan kerajaan yang ia pimpin
menjadi besar dan dikenal di beberapa peradaban besar pada zamannya.
Dikutip dari wacananusantara.org, Prasasti Nalanda menyatakan bahwa
Maharaja Balaputradewa ialah raja Suwarnadwipa. Prasasti tersebut tidak
menyebut bahwa Balaputradewa ialah raja Sriwijaya. Anggapan bahwa
Balaputradewa itu raja Sriwijaya ialah akibat penyamarataan Suwarnadwipa
dengan Sriwijaya di satu pihak dan penyamarataan San-fo-tsi dengan
Shih-li-fo-shih di lain pihak. Maka tidak heran jika Balaputradewa
sering dihubungkan dengan kerajaan Sriwijaya.
2. Ranggalawe
Dia dikenal sebagai orang yang memimpin pemberontakan di Majapahit
pada tahun 1295 atau 720 tahun yang lalu. Menurut History Area,
Ranggalawe pada dasarnya adalah seorang pahlawan namun mati menjadi
seorang pemberontak. Ranggalawe melakukan pemberontakan karena
menganggap bahwa keputusan Raja saat itu (Raden Wijaya) untuk mengangkat
Nambi menjadi Patih Amangkubumi bukanlah keputusan yang tepat….
Menurut Ranggalawe seorang Patih Amangkubumi adalah seorang yang
teramat berjasa di berbagai pertempuran dan sangat pemberani namun
Ranggalawe tiak melihat hal tersebut pada Nambi. Akhirnya berkat
tipudaya oleh Mahapati yang licik yang menuduh Ranggalawe melakukan
pemberontakan, maka Raja memutuskan untuk menyerang Ranggalawe.
Pertempuranpun tak terkelakkan. Ranggalawe pun mati dalam pertempuran
terbunuh oleh Kebo Anabrang.
3. Gajah Mada
Dia adalah Maha Patih paling sukses dalam sejarah Indonesia. Gajah
Mada yang berperawakan gempal ini, adalah orang yang berjasa menyatukan
nusantara yang wilayahnya jauh lebih luas dari Indonesia sekarang. Dia
pulalah yang terkenal dengan Sumpah Palapa, yang ditemukan pada Kitab
Pararaton. Sumpah Palapa tersebut berbunyi: “Dia Gajah Mada Patih
Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, “Jika telah
mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika
mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali,
Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan
puasa.”
Dikutip dari www.majapahit1478.blogspot.com, Gajah Mada meninggal
pada 1364 M, dan membuat Majapahit berkabung. Bahkan Raja Majapahit saat
itu, Hayam Wuruk berputus asa dan sangat berduka.
4. Prabu Siliwangi
Raja Pajajaran ini terkenal gagah perkasa! Konon beliau memiliki
banyak ilmu termasuk membelah diri. Menurut pusakaprabusiliwangi.com,
Prabu Siliwangi pernah mengalahkan Raja Macan Putih dalam sebuah
pertempuran di Majalengka. Sejak saat itu, Raja Macah Putih diangkatnya
sebagai panglima perang yang berasal dari dimensi lain.
5. Jayabaya
Jayabaya adalah raja dari Kerajaan Kediri yang terkenal dengan
ramalannya. Diantara ramalan Jayabaya yang paling terkenal adalah
mengenai pemimpin (presiden) Indonesia dengan inisial nama
No-To-No-Go-Ro. Dikutip dari benderahitam2.wordpress.com, ramalan
Jayabaya cukup fenomenal dan mirip dengan yang sudah terjadi, misalnya:
1. Datangnya bangsa berkulit pucat yang membawa tongkat yang bisa
membunuh dari jauh dan bangsa berkulit kuning dari Utara (jaman
penjajahan ).
2. “kreto mlaku tampo jaran”, “Prau mlaku ing nduwur awang-awang”, kereta tanpa kuda dan perahu yang berlayar di atas awan.
3. Datangnya jaman penuh bencana di Nusantara (Lindu ping pitu
sedino, lemah bengkah, Pagebluk rupo-rupo, gempa 7 kali sehari, tanah
pecah merekah, bencana macam-macam.
4. Dan ia bahkan (mungkin) juga meramalkan global warming, “Akeh udan salah mongso”, datangnya masa dimana hujan salah musim.
Jayabaya memerintah Kediri sekitar tahun 1135-1157 dengan gelar Sri
Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana
Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa.
6. Raden Wijaya
Raden Wijaya adalah pendiri kerajaan Majapahit dan memerintah
kerajaan terbesar yang pernah ada di nusantara itu dari 1293-1309.
Menurut singosari.info, masa pemerintahan Raden Wijaya ditandai dengan
banyak pemberontakan termasuk yang dilakukan oleh Lembu Sora dan Nambi.
Meski demikian Raden Wijaya adalah seorang raja yang cerdik. Untuk
memperkuat posisi politiknya, beliau menikahi empat putri Kertanegara
(Raja Singasari), yaitu Shri Parameshwari Dyah Dewi Tribhuwaneshwari,
Shri Mahadewi Dyah Dewi Narendraduhita, Shri Jayendradewi Dyah Dewi
Prajnaparamita and Shri Rajendradewi Dyah Dewi Gayatri.
7. Ken Arok
Yang ini bisa disebut sebagai cowok jagoan di jamannya. Banyak
alasannya salah satunya adalah ia merebut Ken Dedes dari tangan Tunggul
Ametung, setelah membunuhnya terlebih dahulu. Dikutip dari
www.ksatria2610.wordpress.com, Ken Dedes sebenarnya adalah saksi
pembunuhan suaminya sendiri, dan hal ini menimbulkan dugaan kalau antara
Ken Arok dan Ken Dedes memang sudah saling cinta sebelumnya.
Setelah merebut Ken Dedes, Ken Arok yang lahir di Jawa Timur tahun
1182 ini, mendirikan kerajaan Tumapel yang kelak dikenal sebagai
Singasari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar