Sekilas dilihat sih emang bangunan ini
nggak spesial. Seiring perkembangan zaman, bangunan inipun terus dipugar
sehingga bentuk aslinya tak terlihat lagi. Namun yang namanya nilai
historis kan tak hanya dilihat dari sisi bangunannya saja. Walaupun
menyimpan nilai sejarah tinggi, pabrik es yang sudah berdiri sejak zaman
kolonial ini dirubuhkan atas perintah Gubernur Jawa Tengah, Bibit
Waluyo. Kenapa sih dirubuhin? Rencananya sih mau dibikin supermarket
yang depannya G belakangnya S terus artinya “raksasa” gitu (nggak boleh
nyebut merek ya). Hal itu memicu perseteruan dengan Walikota Solo saat
itu,Jokowi yang tak setuju dengan penghancuran gedung bersejarah
tersebut. Selain itu, rencananya pembangunan supermarket Gian*s tersebut
(oooops keceplosan deh hehehe *ekspresi pembaca: nih anak ngeselin
banget*) juga ditentang habis2an oleh penduduk sekitarnya sebab terdapat
banyak pasar tradisional di daerah tersebut.
Namun apa daya, berkat kepiawaian
gubernur Bibit yang luar biasa jeli dalam melihat potensi ekonomi (hebat
banget ya, pantesan Jawa Tengah maju banget sekarang ) gedung
bersejarah ini terlanjur rata dengan tanah. Berita terbaru, akan
dibangun hotel dan convention center yang diizinkan berdiri dengan
catatan tetap menjaga bangunan2 kuno yang masih tersisa di areal bekas
Saripetojo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar