Jumat, 05 Mei 2017

corak & prospek

  Corak Pembaharuan Pesantren
Menghadapi perubahan zaman yang begitu cepat, dunia pesantren mengalami pergeseran kearah perkermbangan yang lebih positif, baik secara struktural maupun kultural, yang menyangkut pola kepemimpinan, pola hubungan pimpinan dan santri, pola komunikasi, cara pengambilan keputusasan dan sebagainya, yang lebih memperhatikan prinsip-prinsip manajemen ilmiah dengan landasan nilai-nilai Islam. Dinamika perkembangan pesantren semacam inilah yang menampilkan sosok pesantren yang dinamis, kreatif, produktif dan efektif serta inovatif dalam setiap langkah yang ditawarkan dan dikembangkannya. Sehingga pesantren merupakan lembaga yang adaptif dan antisipatif terhadap perubahan dan kemajuan zaman dan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai relegius.
F      Prospek Pesantren di Masa Depan : Peluang dan Tantangan
      Dalam Khozin (Jejak-Jejak Pendidikan Islam Di Indonesia :2006) lembaga  pendidikan  terutama uyang berbasis diperdesaan telah mengalami sejaranh yang panjang, sejak sekitar abad ke-18. Dengan  berjalannya waktu, pesantren sedikit demi sedikit maju, tumbuh dan berkembang sejalan dengan proses dan dinamika masyarakatnya. Ini  menunjukkanupaya-upaya yang dilakukan pesantren untuk mendinamisir, sejalan dengan tuntutan dan perubahan masyarakat.
      Lembaga pendidikan Islam yang relatif tua di Indonesia tampak dalam beberapa hal. Pertama peningkatan secara kuantitas terhadap jumlah pesantren. Tercatat di Departemen Agama, bahwa pada tahun 1977 ada 4.19 pesantren dengan jumlah santri 677.384 orang. Jumlah tersebut menjadi 5661 pesantren dengan 938397 santri pada tahun 1981 [1], kemudian meningkat lagi menjadi 15900 pesantren dengan jumlah santri 5,9 juta pada tahun 1985[2]. Kedua, kemampuan pesantren untuk selalu hidup di tengah-tengah masyarakat yang sedang mengalami perubahan. Pesantren mampu memobilisasi sunber dana maupun tenaga, serta mampu berperan sebagai benteng terhadap berbagai budaya yang berdampak negatif (Billah, 1988:12). Kenyataan ini juga menunjukkan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai kekuatan untuk survive. Pesantren jugamerupakan lembaga yang tepat dalam mendinamisir dirinnya di tengah-tengah perubahan masyarakatnya. Secara sosiologis, ini menunjukkan bahwa pesantren masih memiliki fungsi nyata yang dibutuhkan masyarakat.
      [3]Selain peluang di atas tersebut saat ini pesantren dihadapkan pada tantangan seperti kemampuan pesantren dalam memperebutkan peserta didik, seperti menurut Dhoifer (1992), bahwa dominasi pesantren dalam dunia pendidikan mulai menurun secara drastis setelah tahun 1950-an salah satu faktornya adalah lapangan pekerjaan modern mulai terbuka yang mendapat latihan-latihan di sekolah umum. Hal ini mengakibatkan menurunnya minat kaum muda terhadap pendidikan pesantren dibanding dengan sekolah-sekolah umum, sementara perhatian pemerintahan sejak proklamasi terhadap sistem pendidikan nasional.
Namum, demikian, penulis berkesimpulan lembaga pendidikan pesantren prospeknya masih sangat menjanjikan, dan tetap akan berkembang sepanjang waktu dengan dinamika dan prosesnya yang berbeda.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar