Tujuan Pendidikan Pesantren
Berbeda
dengan lembaga pendidikan yang lain, yang pada umumnya menyatakan
tujuan pendidikan dengan jelas, misalnya dirumuskan dalam anggaran
dasar, maka pesantren, terutama pesantren-pesantren lama pada umumnya
tidak merumuskan secara eksplisit dasar dan tujuan pendidikannya. Hal
ini terbawah oleh sifat kesederhanaan pesantren yang sesuai dengan
motivasi berdirinya, dimana kyainya mengajar dan santrinya belajar, atas
dasar untuk ibadah dan tidak pernah di hubungkan dengan tujuan tertentu
dalam lapangan penghidupan atau tingkat dan jabatan tertentu dalam
hirarki sosial maupun ekonomi.
a. Kurikulum Pendidikan Pesantren
Pada
sebagian pesantren terutama pada pesantren-pesantren lama, istilah
kurikulum tidak dapat diketemukan, walaupaun materinya ada di dalam
praktek pengajaran, bimbingan rohani dan latihan kecakapan dalam
kehidupan sehari-hari di pesantren. Bahkan dalam kajian atau hasil
penelitian pembahasan kurikulum secara sistematik jarang diketemukan,
seperti jika kita melihat hasil penelitian Karel A. Steenbrink. Tentang
pesantren, ketika membahas sistem pendidikan pesantren, lebih banyak
mengemukakan sesuatu yang bersifat naratif, yaitu menjelaskan interaksi
santri dan kyai serta gambaran pengajaran agama Islam, termasuk
Al-qur’an dan kitab-kitab yang dipakai sehari-hari.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar