Secara garis besar, lembaga pesantren di Jawa Timur dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar yaitu:[1]
a. Pesantren
Salafi : yaitu pesantren yang tetap mempertahankan sistem (materi
pengajaran) yang sumbrnya kitab–kitab klasik Islam atau kitab dengan
huruf Arab gundul (tanpa baris apapun). Sistem sorogan (individual)
menjadi sendi utama yang diterapkan. Pengetahuan non agama tidak
diajarkan.
b. Pesantren
Khalafi : yaitu sistem pesantren yang menerapkan sistem madrasah yaitu
pengajaran secara klasikal, dan memasukan pengetahuan umum dan bahasa
non Arab dalam kurikulum. Dan pada akhir-akhir ini menambahnya berbagai
ketermpilan.
D. Pola Lama Dunia Pesantren
Sebagai
lembaga pendidikan Islam tradisional, pesantren memiliki kecenderungan
untuk mempertahankan tradisi yang berorientasi pada pikiran-pikiran
ulama ahli fiqh, hadits, tafsir dan tasawuf yang hidup antara abad 7
sampai dengan abad 13, sehingga muncul kesan yang melekat bahwa dalam
beberapa hal muslaim tradisional mengalami stagnasi.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar